Pembuktian Tertinggi
"Rasanya level pembuktian tertinggi adalah saat tidak ada lagi rasa ingin membuktikan." - Marchella fp
Haloo semuanyaa!
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan bahagia. Kalaupun lagi sedih gapapa kok nikmatin aja. Karena bahagia dan sedih pun sesuatu yang patut disyukurin.
Oh iya, aku mau berterima kasih sama kalian yang udah baca, yang gak bosen sama tulisan aku, dan yang ngasih kritik dan saran, semoga hal hal baik selalu datang pada kalian, aku sayang sekali.
Kali ini, aku mau bahas tentang level pembuktian tertinggi.
Pernah gak kalian ditolak atau dikecewakan oleh apapun itu, entah itu orang, universitas, pekerjaan, atau hal hal yang tidak mengenakkan? Lalu, kalian menggerutu dalam hati.
"Awas ya kalo aku sampe dapet yang lebih baik, tau rasa kamu."
"Awas aja kalo aku masuk, nyesel kalian."
"Aku harus sukses biar bisa membuktikan ke semua orang kalo aku bisa."
"Aku akan sukses untuk balas dendam pada kalian yang meremehkan, liat saja nanti."
Apakah kalian pernah merasa dendam dan menganggap success is the best revenge?
Menurutku, sukses itu bukan balas dendam terbaik. Yukk kita bahas. Oh iya, aku kemarin mendengar podcast A Conversation With Yasa Singgih temanya Success is Not The Best Revenge.
Jadi, poinnya sudah ada di judul itu sih, emang kesuksesan bukan balas dendam terbaik. Tapi, memang gak semudah diucapkan. Pasti rasa awal awal dikecewakan ekspektasi kita ya dendam. Pengen lebih baik pastinya mungkin karena liat circle temen temen kita lebih sukses dari kita.
Aku pun pasti mengalami, masa masa kemarin setelah beberapa penolakan. Tapi, semakin kesini ada perasaan yang bukan tiba tiba terjadi secara mendadak.
"Ah gak mau dendam."
Nggak secepat itu ya, pasti ada proses proses. Dan prosesnya tiap orang pasti berbeda, ada yang cepat ada yang tidak.
Menurut Yasa Singgih dalam podcastnya, "rasa dendam itu dan ingin membuat orang lain menyesal itu adalah perasaan yang toxic. Karena pada akhirnya saya akan membuatnya down. Dan saya sampai pada pemahaman sukses itu perlombaan dengan diri sendiri. Pembuktian sama diri sendiri dan tidak ada unsur balas dendam."
Kebayang nggak sekacau apa kita kalo semua orang membalas dendam pada orang yang pernah menjatuhkannya?
Ada 4 fase saat orang lain dijatuhkan.
1. Dendam.
2. Melupakan, fase dimana masih ada dendam tapi mencoba melupakan.
3. Memaafkan, fase dimana sudah sangat berkurang dendam tetapi tidak lupa. Inget pun gapapa tapi udah memaafkan.
4. Berterima kasih atau bersyukur kepada orang orang yang telah membuat kita belajar. Karena ada pembelajaran yang kita ambil menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Daan, seperti yang paling awal aku tulis.
Level pembuktian tertinggi bukan lagi tentang ingin menjadi yang paling baik dari yang lain tapi menjadi lebih baik dari diri kita sendiri.
Okee, cerita kali ini cukup yaaa hehe. Nanti cerita cerita lagi, sekali lagi makasih ya yang udah baca. See u!
Komentar
Posting Komentar